Samudra Indonesia, Jakarta Pergantian musim, khususnya di iklim tropis seperti Indonesia, membawa tantangan tersendiri terkait penularan penyakit seperti flu, batuk, dan diare. Menurut penelitian jurnal ilmiah Season of Infectious Diseases yang diterbitkan The Royal Society Publishing, kondisi cuaca saat ini memperkuat kemampuan organisme patogen untuk bertahan hidup di lingkungan di luar inangnya. Suhu, kelembapan, paparan sinar matahari, pH, dan salinitas merupakan habitat yang menguntungkan bagi patogen sehingga mudah menyebar.
Perubahan cuaca yang terkadang panas dan hujan mempengaruhi perilaku manusia. Keberanian anak untuk bermain di luar meningkat karena cuaca yang sangat teduh, namun sayangnya hal ini juga menimbulkan kecenderungan malas untuk jalan-jalan. Rasa malas ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama karena kurangnya aktivitas fisik dan kurangnya olah raga, terutama pada anak yang sering berkumpul di luar bersama teman-temannya, juga meningkatkan risiko penularan penyakit.
Untuk menjaga kesehatan di masa transisi, upaya preventif penting dilakukan. Untuk itu, berikut dihimpun Samudra Indonesia dari berbagai sumber, kumpulan tips menjaga kesehatan di masa perubahan, Rabu (6/3).
Masa transisi selalu membawa tantangan kesehatan, namun dengan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko tertular penyakit seperti flu, batuk, dan diare. Berikut beberapa tips yang sangat dianjurkan untuk tetap sehat di musim ini: 1. Makan makanan sehat
Mengonsumsi makanan sehat merupakan kunci untuk meningkatkan kemampuan tubuh melawan serangan patogen. Nutrisi teratur membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Misalnya saja mengonsumsi sayur bergizi, buah-buahan, sumber protein sehat seperti ikan, dan biji-bijian dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk melindungi tubuh dari infeksi. 2. Menjaga kebersihan
Merawat diri sendiri adalah langkah sederhana namun sering diabaikan. Sering mencuci tangan, terutama setelah bepergian, dapat menghilangkan kuman dan bakteri penyebab penyakit. Mandi dua kali sehari pada pagi dan sore hari juga penting untuk membersihkan tubuh dengan baik. Contoh praktisnya, setelah menggunakan kendaraan umum atau setelah beraktivitas di tempat umum, pastikan Anda mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih. 3. Tidur yang cukup
Tidur yang cukup memberi waktu bagi tubuh untuk memperbaiki dan membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat. Kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit. Contoh cara meningkatkan kualitas tidur antara lain menjaga jadwal tidur teratur, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan menghindari stimulan seperti kafein sebelum tidur.
Hidrasi adalah kunci dalam menghadapi masa transisi. Minum air yang cukup membantu mencegah dehidrasi dan menjaga fungsi tubuh tetap optimal. Hindari minuman manis yang dapat menambah kalori dan minuman berkafein yang menguras energi, karena kafein dapat menyebabkan dehidrasi. Sinyal lapar juga bisa menjadi tanda bahwa tubuh membutuhkan air, bukan makanan. Misalnya, membiasakan minum air setiap beberapa jam dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mencegah kondisi terkait. 5. Makan vitamin
Asupan vitamin penting untuk diperhatikan, terutama pada masa transisi yang berpotensi meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Mengonsumsi vitamin dan suplemen bisa menjadi langkah aktif untuk meningkatkan kekuatan tubuh. Misalnya saja vitamin C, D, dan E yang dikenal sebagai antioksidan kuat yang mampu melawan serangan penyakit. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa vitamin C dapat membantu mempercepat pemulihan penyakit dan membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih baik. Oleh karena itu, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan dosis yang sesuai dengan kebutuhan individu. 6. olahraga
Meski cuacanya buruk, olahraga tetap penting agar tetap sehat. Berbagai olahraga indoor dan outdoor bisa dipilih. Misalnya berolahraga di rumah dengan mengikuti video tutorial zumba atau yoga yang tersedia online. Atau, jika cuaca sedang bagus, bermain di pagi hari atau bersepeda di luar ruangan bisa menjadi pilihan yang nyaman dan membantu menjaga kebugaran jasmani.
Memilih pakaian yang sesuai dengan kondisi cuaca yang selalu berubah seiring pergantian musim merupakan langkah penting. Saat cuaca sedang panas, hindari pakaian yang terlalu tebal dan pilihlah yang nyaman serta dapat menyerap keringat. Sebaliknya, saat hujan atau suhu turun, kenakan pakaian hangat dan pelindung untuk melindungi diri dari risiko hipotermia. 8. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
Pada masa transisi, penting untuk menjadwalkan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Tes-tes ini dapat membantu mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak dini dan memberikan kesempatan untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. Ini termasuk tes darah, tekanan darah, dan penilaian kesehatan umum. 9. Perhatikan kesehatan mental
Stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga penting untuk menjaga kesehatan mental. Lakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi, yoga, atau membaca buku untuk menurunkan tingkat stres. Contoh penerapannya antara lain menjadwalkan istirahat yang cukup, menghindari terlalu banyak pekerjaan dalam satu waktu, dan memberikan waktu pada diri sendiri untuk menikmati hobi atau aktivitas yang menyenangkan.
Dengan menerapkan tips ini ke dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan tetap sehat selama masa transisi ini. Langkah-langkah ini tidak hanya membantu melawan penyakit, namun juga membuat kita lebih siap menghadapi perubahan iklim dan lingkungan.